MAJALENGKA,(FC), – Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka, pada 2021 jumlah pengidap diabetes melitus di Kota berjuluk Angin ini mencapai 12.043 orang.
Penyakit disebut “kencing manis” ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah akibat terganggunya jumlah dan fungsi insulin.
Selain itu, metabolik juga disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah pada retina akibat kadar gula darah yang tidak terkontrol.
Kendati demikian, warga Kabupaten Majalengka tidak usaha panik, karena ada beberapa cara untuk penanganan diabetes melitus tersebut.
Menurut dokter spesialis, dr. Melindah ada lima pilar utama. Di antaranya, edukasi, perencanaan makan, latihan jasmani, intervensi farmakologis, dan pemeriksaan gula darah secara rutin.
Namun, dari kelima pilar itu, hanya dapat terlaksana dengan baik jika penderita memiliki sikap dan pemahaman yang baik terhadap penyakit diabetes tersebut.
Ia menjelaskan, kunci utama dalam mengobati penyakit tersebut adalah pengaturan makan bagi para penderita diabetes, dengan memberikan konsumsi makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi.
“Pelayanan kesehatan terhadap penderita diabetes merupakan standar yang harus mencapai 100 persen untuk menjaga kualitas hidup masyarakat,” kata dr. Melindah saat memberikan pemaparan dalam seminar yang digelar oleh RSUD Majalengka, Senin (10/6).
Sementara itu, Direktur RSUD Majalengka, dr. Hj Erni Harleni berharap, pemahaman masyarakat terhadap diabetes mellitus dapat meningkat, mengurangi jumlah penderita baru dan mencegah komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit ini.
“Meskipun diabetes mellitus tidak dapat disembuhkan, penyakit ini dapat dikelola dan dikontrol dengan menjaga kadar gula darah dalam batas normal,” jelas Direktur RSUD Majalengka. (Munadi).
Discussion about this post